Perkenalkan, nama saya Roni ,sebut saja bang Ron, seorang rantauan asal Medan, sudah sekitar 8 tahun ini saya melanglang buana di kota gudeg Jogjakarta, berbekal kenekan 8 tahun yang lalu akhirnya sekarang saya terjerumus dalam bisnis narkoba( nasi ramesan,kopi pahit sumatra,dan ayam bacem)singkatan bisnis saya maksa banget ya,teringat dulu yang memberikan istilah ``narkoba`` adalah teman seperjuang saya,asli jogja, ndeso, yang lebih sering disebut ``mbah dukun`` ketimbang nama aslinya.Walaupun teman saya yang disebut mbah dukun tersebut orangnya cuek,serta kadang seenaknya sendiri ngelawak ataupun bikin orang jengkel ngadepin tingkahnya yang seperti itu, namun saya salut atas semangatnya dalam berjuang menggapai tujuanya, teman saya tersebutlah yang selalu memberikan dukungan kepada saya selama di kota gudeg ini,dari waktu pertama menginjakan kaki disini hingga saat ini,kadang saya masih terkesan dengan teman saya yang satu ini,walau umur saya lebih tua dari pada si dukun satu itu,saya salut atas prinsip hidupnya untuk tetap belajar santai menghadapi segala hal,kata orang jawa bilang ``nglegowo``,sak madyo, sering terucap darinya ``hidup dengan sederhana`` simpel tidak aneh-aneh,itulah kesan saya selama bersahabat dengan dukun satu itu.
Alhasil,karena hampir setiap hari mendengar komat kamit dukun ini,terjadilah suatu peristiwa waktu itu, ide-ide simpel tapi norak yang tersampaikan dari mas dukun teraplikasi di mesin sepeda motor supra 125(teman saya mengukur jalanan kota jogja waktu perjuangan).Sebelum saya berwirausaha , dulu saya adalah seorang karyawan sebuah instansi lokal,sebagai seorang karyawan yang bertugas di lapangan(waktu itu), jarak yang saya tempuh untuk bertugas hampir 60km setiap harinya, terkadang saya stres jga dengan kepenatan bekerja,dan jujur my bike is my partner and my hobby, motor sering saya bongkar sendiri,kadang bingung juga pas waktu ngebalikin bongkar karena mal praktek ^_^ ,akhir-akhirnya sering ngrecokin bawa ke tempat mas dukun juga. Karena sudah terlalu sering bongkar pasang dan saya buat mal praktek,suatu saat teman mengukur jalanan saya bobrok, terbesit ide sekalian saja overhaul dan sedikit meningkatkan performanya,waktu itu saya ingin mengubah supra125 menjadi supra 200 cc,tetapi mas dukun menyarankan agar bermain di kapasitas 180cc saja karena masih dipakai buat harian(kerja,nganter pacar kerja/hingga sekarang sudah saya peristri).
Maka diturunkanlah mesin supra 125 saya,dipereteli satu persatu baut dan sparepart di dalamnya,terlihat jelas betapa usangnya dalaman mesin tersebut,dengan tlaten mas dukun membersihkan bagian mesin serta mengecek part-partnya,walaupun kadang jengkel karena pekerjaanya lama dalam menyelesaikan mesin saya waktu itu,tapi toh wajar karena memang pekerjaan mas dukun seperti itu,karena saya lihat jika dia mengerjakan pekerjaanya sepertinya menikmati betul tiap bagian yang ia ubah/modif,seperti layaknya mengerjakan mesin miliknya sendiri,jujur kadang ribet dan tidak sabar menunggu pengerjaan mesin saya cepat selesai,sekali lagi saya maklum juga karena antrian pekerjaan di tempat mas dukun tersebut.
Crankcase atau sering disebut kalter dibubut pada bagian lubang blok pistonya,melebar menyesuaikan ukuran liner baru blok piston supra125 saya yang menggunakan piston honda tiger standar flat melawan langkah kruk as setandar,jika dihitung secara rumusan menjadi 177,...cc,mendekati 180cc, pada silinder head ditanam klep masuk atau in dengan diameter 30mm serta bagian keluar menjadi 25mm,denan pembubutan ulang cekungan squish ruang bakar agar didapat rasio kompresi sekitar 10,4:1 yang masih aman buat harian,lubang porting area masuk dipatok cukup 27mm,serta lubang out sekitar 24-25mm,aneh memang,saya pernah bertanya pada mas dukun, mengapa ukuran klep in 30mm tetapi lubang in 27mm, mas dukun tidak langsung menjawab,tetapi cuma ngakak sendiri dan bilang,ya ntar dicoba saja motore kalo udah jadi,kayak apa jadinya,sambil terus cengengesan.Bagian noken as dengan noken as mentah pesanan yang telah dibubut serta di dial ulang mas dukun pun melengkapi isi silinder head motor saya,karburator pe 28 mm mengapit di manipol hand made berdiameter dalam 28mm,bagian pengapian, cdi arus dc standarnya digantimdengan cdi handmade buatan rekanan mas dukun( tidak berlimiter), bagian kenalpot menggunakan knalpot orinya dibobok,suara ngenbass halus,saya tetap mempertahankan kopling otomatis,final gir diperberat.Mesin selesai dirakit,tes dan setting,saya coba berkali kali ternyata saya belum terbiasa mengendalikan tenaga motor saya yang naik drastis sesi penyetingan waktu itu,akhirnya lama kelamaan saya paham karakter mesin motor saya ini,kadang saya tertawa sendiri jika mengingat waktu itu pertama kali menaiki motor saya setelah dimodif,malah masuk ke sawah,haduh...bikin ngakak sebengkel tempat mas dukun.
ini kisahku,mana kisahmu;
(Isi hati Bang roni dari lubuk yang paling dalam)
Dukun motor
jl.dongkelan 513 jogjakarta
no.telf. 083840020345
irawan11@gmail.com